DLH Ubud Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Warga dan Pelaku Wisata

Struktur Organisasi

Ubud, Bali – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ubud terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku wisata akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sebagai destinasi wisata internasional, Ubud menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah, terutama plastik, yang sering kali menjadi permasalahan di tempat-tempat wisata. Untuk itu, DLH Ubud menggelar serangkaian program edukasi kepada warga dan pelaku industri pariwisata mengenai cara-cara efektif dalam mengelola sampah dengan bijak.

Kegiatan ini diadakan di beberapa titik strategis di Ubud, termasuk area publik, hotel, restoran, dan tempat wisata. Dalam kegiatan edukasi tersebut, DLH Ubud tidak hanya mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya memilah sampah, tetapi juga memperkenalkan teknik-teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan penggunaan bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kepala DLH Ubud, Made Suartika, menyatakan bahwa program edukasi ini sangat penting, mengingat Ubud adalah kawasan yang banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia. “Para wisatawan datang ke Ubud untuk menikmati keindahan alam dan budaya Bali. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa keindahan tersebut tetap terjaga dengan pengelolaan sampah yang baik. Pelaku wisata, seperti hotel, restoran, dan pedagang, memiliki peran besar dalam mengurangi sampah plastik yang berdampak pada lingkungan,” ujar Suartika.

Selain memberikan informasi mengenai cara memilah sampah yang benar, DLH Ubud juga memperkenalkan teknologi dan metode pengolahan sampah yang lebih efisien. Salah satunya adalah penggunaan teknologi composting untuk sampah organik yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Selain itu, sosialisasi tentang alternatif pengganti plastik sekali pakai, seperti kantong belanja berbahan ramah lingkungan, juga menjadi fokus utama dalam edukasi ini.

Di sisi lain, beberapa pelaku industri pariwisata di Ubud menyambut baik inisiatif ini. Salah satu pengelola hotel di Ubud, I Gusti Nyoman Adnyana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mulai menerapkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di hotel. “Kami sangat mendukung upaya DLH Ubud. Pengelolaan sampah yang baik adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai pelaku industri pariwisata, dan kami berkomitmen untuk menerapkan praktik ramah lingkungan dalam operasional kami,” tambahnya.

Salah satu kegiatan yang mendapat respons positif adalah pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan produk daur ulang yang melibatkan komunitas lokal dan pelaku usaha kecil. Melalui pelatihan ini, peserta diajarkan untuk mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai seperti kerajinan tangan, tas belanja, dan aksesori.

Dengan adanya program edukasi ini, DLH Ubud berharap dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas mengenai pentingnya pengelolaan sampah di kalangan masyarakat dan pelaku wisata, serta memotivasi lebih banyak pihak untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan Ubud sebagai contoh kawasan wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.