DLH Ubud Sosialisasikan Program Pengelolaan Air Limbah untuk Menjaga Kebersihan Sungai

Ubud, Bali – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ubud menggelar sosialisasi mengenai program pengelolaan air limbah di kawasan Ubud, dengan tujuan untuk menjaga kebersihan sungai dan sumber daya air yang ada di daerah tersebut. Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat, pelaku pariwisata, dan pemerintah desa, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan.
Kepala DLH Ubud, Made Suartika, menjelaskan bahwa sungai-sungai di Ubud, yang dikenal dengan keindahan alamnya, memiliki peran vital dalam ekosistem dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pariwisata yang pesat membuat kualitas air sungai semakin terancam oleh limbah domestik dan industri. “Kami menyadari bahwa pengelolaan air limbah yang baik adalah langkah penting untuk menjaga kelestarian sungai-sungai di Ubud, yang tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, tetapi juga daya tarik wisata bagi pengunjung dari seluruh dunia,” ujar Suartika.
Program pengelolaan air limbah ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pembuangan air limbah yang tidak terolah ke sungai, yang dapat merusak kualitas air dan mencemari lingkungan sekitar. DLH Ubud memperkenalkan sistem pengolahan air limbah domestik dan industri yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti sistem pengolahan air limbah dengan teknologi biofilter dan instalasi pengolahan air limbah terpadu (IPAL) yang dapat mengolah air limbah menjadi air yang layak untuk digunakan kembali.
Sosialisasi ini juga mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya memilah limbah sejak sumbernya, termasuk limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga dan usaha kecil, agar dapat diproses dengan benar dan tidak mencemari lingkungan. “Penting bagi setiap rumah tangga dan pelaku usaha untuk memiliki kesadaran dan bertanggung jawab atas pengelolaan air limbah. Kami memberikan panduan mengenai cara-cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran sungai, seperti penggunaan produk ramah lingkungan dan pemeliharaan sistem pengolahan limbah secara teratur,” tambah Suartika.
Selain memberikan edukasi tentang teknologi pengolahan air limbah, DLH Ubud juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih sungai secara berkala. Program ini bertujuan untuk membersihkan sampah yang terbawa aliran sungai dan menjaga agar sungai tetap terjaga kebersihannya.
Pelaku pariwisata di Ubud, termasuk hotel dan restoran, juga turut dilibatkan dalam program ini. Banyak dari mereka yang telah mengimplementasikan sistem pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan, serta menggunakan produk-produk yang tidak mencemari lingkungan, seperti detergen dan pembersih yang biodegradable.
Sosialisasi ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan berbagai pihak yang hadir. “Kami mendukung penuh upaya DLH Ubud untuk menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar. Program ini sangat penting bagi kami yang hidup dan bekerja di dekat sungai. Kami berharap lebih banyak masyarakat yang bisa terlibat dalam menjaga kebersihan air dan lingkungan,” ungkap I Nyoman Adnyana, salah satu warga Ubud.
Dengan adanya program pengelolaan air limbah yang lebih baik ini, DLH Ubud berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta menjaga keindahan sungai-sungai di Ubud agar tetap menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan, sekaligus sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.