Inovasi DLH Ubud: Teknologi Ramah Lingkungan dalam Menjaga Keasrian Alam Bali

Ubud, Bali – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ubud terus berinovasi dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan guna menjaga keasrian alam Bali, khususnya di kawasan Ubud yang dikenal dengan keindahan alamnya. Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata, peningkatan jumlah sampah dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan besar. Namun, DLH Ubud berkomitmen untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan teknologi yang dapat memberikan solusi berkelanjutan.
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah penerapan teknologi pengelolaan sampah berbasis digital. Teknologi ini memungkinkan masyarakat dan pelaku wisata untuk memantau dan mengelola sampah dengan lebih efisien melalui aplikasi berbasis smartphone. Aplikasi tersebut membantu pengguna untuk mengetahui titik-titik pengumpulan sampah, informasi mengenai pemilahan sampah, serta jadwal pengangkutan sampah yang lebih terorganisir.
Kepala DLH Ubud, Made Suartika, menjelaskan bahwa teknologi ini bertujuan untuk mempermudah proses pengelolaan sampah di Ubud, yang memiliki banyak destinasi wisata dan fasilitas umum yang perlu diperhatikan kebersihannya. “Dengan teknologi ini, kami berharap masyarakat dan pelaku wisata dapat lebih mudah berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Melalui pemantauan secara real-time, kami bisa meningkatkan efektivitas pengumpulan dan pengolahan sampah di Ubud,” ujar Suartika.
Selain itu, DLH Ubud juga memperkenalkan sistem pemanfaatan sampah organik menjadi energi terbarukan. Salah satu teknologi yang tengah diujicobakan adalah instalasi biogas yang memanfaatkan sampah organik dari hotel, restoran, dan pasar tradisional untuk menghasilkan energi yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. “Kami ingin menunjukkan bahwa sampah organik bisa memiliki nilai tambah dan dapat dimanfaatkan sebagai energi bersih yang ramah lingkungan,” tambah Suartika.
Tak hanya itu, DLH Ubud juga mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam sektor pariwisata. Salah satunya adalah teknologi pengolahan air limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, yang dapat digunakan oleh hotel dan restoran di sekitar Ubud. Sistem pengolahan air limbah ini memastikan bahwa air yang dibuang ke lingkungan telah melalui proses pemurnian yang aman, sehingga tidak mencemari sungai atau sumber air lainnya.
Untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat, DLH Ubud juga mengadakan pelatihan dan workshop mengenai penerapan teknologi ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan pelaku usaha di sektor pariwisata, pemerintah desa, serta masyarakat lokal. Para peserta dilatih untuk mengoperasikan berbagai teknologi yang dapat membantu menjaga kebersihan dan kelestarian alam Bali.
Selain dari segi teknologi, DLH Ubud juga terus mengkampanyekan penggunaan produk-produk ramah lingkungan, seperti kantong belanja berbahan dasar daur ulang dan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai di tempat-tempat umum. Program-program ini diharapkan dapat menciptakan budaya peduli lingkungan di kalangan masyarakat Bali, sekaligus menjadikan Ubud sebagai salah satu contoh kawasan wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Inovasi-inovasi yang diluncurkan oleh DLH Ubud ini diharapkan dapat membawa dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, diharapkan Ubud bisa tetap menjaga keasrian alamnya sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.